4 Cara Utama Mendukung Pertumbuhan Optimal Anak di 1000 Hari Pertama

foto/istimewa

sekilas.co – Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh penanganan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Asupan gizi perlu diperhatikan sejak masa kehamilan, karena nutrisi yang diterima ibu turut menentukan perkembangan janin.

Setelah bayi lahir, terdapat empat faktor utama yang harus diperhatikan untuk menunjang pertumbuhannya. Tidak hanya terkait nutrisi, tetapi juga stimulasi, kesehatan, serta lingkungan yang mendukung agar anak dapat berkembang secara optimal.

Baca juga:

Menurut dokter spesialis anak, dr. Maria Shycha, Sp.A, dalam acara Health Talk RS Siloam Bekasi Sepanjang Jaya x HaiBunda, 1000 hari pertama merupakan periode emas pertumbuhan anak. “Pada masa ini diperlukan pemberian gizi dan stimulasi yang adekuat,” ujar dr. Maria saat menyampaikan materi pada Sabtu (22/11/2025).

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan Bunda dan Ayah untuk mendukung pertumbuhan Si Kecil pada masa golden age. Apa saja? Berikut ulasan lengkapnya!

4 kunci penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak

1. Pemantauan tumbuh kembang
Untuk memantau tumbuh kembang Si Kecil, orang tua perlu rutin membawa anak memeriksakan kesehatan. Pemeriksaan berkala di dokter anak atau Posyandu membantu memantau berat badan, tinggi/panjang badan, lingkar kepala, dan status gizinya.

2. Optimalisasi gizi
Pertumbuhan anak sangat dipengaruhi oleh jenis dan kualitas gizi yang diterima setiap hari. Saat memasuki masa MPASI, utamakan sumber protein hewani dan lemak karena keduanya berperan besar dalam perkembangan otak, pembentukan jaringan tubuh, serta menjaga energi anak.

3. Imunisasi dan pencegahan infeksi
Imunisasi dan upaya mencegah infeksi merupakan langkah penting untuk melindungi anak sejak dini. Dengan memberikan imunisasi sesuai jadwal, tubuh anak dapat membentuk pertahanan terhadap berbagai penyakit yang sebenarnya bisa dicegah.

4. Stimulasi
Stimulasi sangat penting diberikan pada 1000 hari pertama, karena pada periode ini perkembangan otak berlangsung sangat cepat dan responsif. Aktivitas sederhana seperti berbicara, tersenyum, bermain, membacakan cerita, hingga memberi kesempatan anak bereksplorasi dapat membantu mengembangkan kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan emosionalnya.

Selain pemeriksaan rutin dan pemberian gizi yang cukup, stimulasi tidak boleh diabaikan. Anak tidak hanya membutuhkan makanan yang cukup, tetapi juga rangsangan yang tepat untuk mencapai perkembangan optimal.

“Stimulasi adalah rangsangan dari luar yang membantu membentuk hubungan antarsel otak,” jelas dr. Maria.

Prinsip dasar stimulasi untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak

Stimulasi sebaiknya disesuaikan dengan usia anak agar tepat sasaran dan membantu perkembangan sesuai milestone. Variasi stimulasi juga penting untuk merangsang pembentukan koneksi antarsel saraf di otak. Agar hasilnya optimal, stimulasi perlu diberikan secara sering, konsisten, dan sesuai tahap usia.

Interaksi sederhana seperti bermain, membaca, mengajak bicara, atau membiarkan anak mengeksplorasi lingkungan dapat memperkuat koneksi saraf yang sudah terbentuk, sehingga mendukung perkembangan kognitif, bahasa, motorik, dan emosional.

“Stimulasi yang baik adalah yang bervariasi, dilakukan sering, dan teratur. Bisa juga mengikuti kelas khusus, tetapi stimulasi di rumah dapat dilakukan lebih sering,” tambah dr. Maria.

Stimulasi tidak perlu mahal, Bunda. Aktivitas seperti bermain, bernyanyi, membaca, berinteraksi dengan lingkungan, atau melakukan aktivitas fisik sederhana sudah sangat membantu.

Stimulasi bayi usia 6–9 bulan

Beberapa stimulasi yang aman dan menyenangkan untuk usia ini antara lain:

  • Peluk, senyum, panggil nama anak, dan ajak ia berbicara.

  • Sentuh telapak tangannya, tepuk tangan, dan ajari melambai.

  • Kenalkan nama orang dan benda di sekitar.

  • Bermain cilukba atau melihat bayangan di cermin.

  • Tunjukkan dan sebutkan nama gambar.

  • Bacakan dongeng sederhana.

  • Latih anak memegang mainan dengan dua tangan.

  • Masukkan benda kecil ke wadah.

  • Sembunyikan mainan dan ajak ia mencari.

  • Berikan mainan yang mengapung di air.

  • Biarkan anak mengeksplorasi dengan memukul benda di sekitar.

  • Latih ia duduk, merangkak, atau berdiri sambil berpegangan.

Stimulasi anak usia 18–24 bulan

Untuk usia yang lebih besar, stimulasi dapat berupa:

  • Ajak anak berbicara, bercerita, dan bernyanyi.

  • Bangun interaksi tanya jawab, misalnya dengan bermain telepon-teleponan.

  • Berikan perintah sederhana dan ajari membantu pekerjaan kecil.

  • Ajari melepas baju dan merapikan mainan.

  • Latih makan sendiri dengan sendok dan garpu.

  • Biarkan anak menyusun balok, memasang puzzle, menggambar, dan berkreasi.

  • Dukung aktivitas fisik seperti berjalan, berlari, melompat, atau naik-turun tangga.

  • Ajak anak bermain bola untuk belajar melempar, menangkap, dan menendang.

Dampak gangguan tumbuh kembang jika tidak ditangani

Kurangnya gizi dan stimulasi pada 1000 hari pertama dapat menyebabkan:

  • Risiko stunting, sehingga tinggi badan menjadi lebih pendek.

  • Gangguan konsentrasi yang memengaruhi kemampuan belajar.

  • Anak lebih mudah sakit atau terkena infeksi.

  • Daya saing yang lebih rendah di masa depan.

Itulah penjelasan mengenai empat kunci penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan anak dari masa kehamilan hingga usia dua tahun—periode emas yang menentukan kualitas hidupnya ke depan.

Artikel Terkait