5 Alasan Mengapa Bayi Menangis Saat Diletakkan di Tempat Tidur

foto/istimewa

sekilas.co – Ketika Si Kecil menangis setiap kali diletakkan di tempat tidur, kita sebagai orang tua tentu ikut merasa sedih. Ada beberapa alasan mengapa bayi langsung menangis begitu dibaringkan, lho.

Bayi biasanya merasa paling nyaman saat berada dalam pelukan orang tuanya. Ketika dipindahkan ke tempat tidur, rasa aman itu bisa berkurang sehingga mereka mulai rewel.

Baca juga:

Selain itu, ada juga momen ketika bayi menangis hanya karena ingin mendapat perhatian dari Bunda. Tangisan tersebut merupakan cara mereka menyampaikan apa yang sedang dirasakan.

Karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami penyebab di balik setiap tangisan Si Kecil agar Bunda bisa lebih sabar saat merawat dan menenangkannya.

Alasan bayi langsung menangis saat diletakkan di tempat tidur
Berikut beberapa penyebab mengapa Si Kecil bisa langsung menangis saat diletakkan di tempat tidurnya, seperti dikutip dari laman BabyCenter:

1. Bayi ingin berada dekat dengan Bunda
Bayi baru lahir biasanya merasa paling nyaman ketika digendong karena mereka terbiasa dengan kehangatan dan kedekatan fisik selama berada di dalam rahim. Begitu diletakkan di tempat tidur, rasa aman tersebut bisa hilang secara tiba-tiba, sehingga mereka mengungkapkan ketidaknyamanannya lewat tangisan.

Karena itu, wajar jika Si Kecil menangis karena ingin tetap berada dalam pelukan Bunda. Tangisan ini menjadi cara mereka menunjukkan bahwa mereka membutuhkan kedekatan untuk kembali merasa tenang.

2. Bayi mudah terkejut
Bayi baru lahir memiliki refleks moro atau refleks kejut, Bunda. Refleks ini membuat mereka tiba-tiba menggerakkan lengan dan kaki atau mendongakkan kepala.

Saat tidur, refleks ini bisa muncul dan membuat bayi tersentak sehingga menangis karena merasa tidak nyaman. Beberapa bayi bahkan terlihat seperti ketakutan ketika hal tersebut terjadi.

Refleks moro adalah hal yang normal terjadi pada bayi dan akan hilang seiring perkembangan. Biasanya, refleks ini mulai berkurang ketika Si Kecil menginjak usia sekitar dua bulan.

3. Bayi sedang berada di masa rewel
Ketika memasuki masa rewel, bayi cenderung menangis lebih sering. Setiap bayi memiliki temperamen yang berbeda, sehingga durasi menangis pun tidak selalu sama.

Pada bayi baru lahir, tangisan bisa muncul hampir sepanjang hari dan kadang tanpa alasan yang jelas. Salah satu penyebabnya bisa berupa kolik, yaitu kondisi ketika bayi menangis dalam waktu lama dan sulit ditenangkan.

4. Mengalami kecemasan saat berpisah dengan Bunda
Bayi mulai merasakan separation anxiety ketika berusia sekitar delapan hingga sembilan bulan. Kondisi ini umum terjadi dan menunjukkan bahwa Si Kecil memiliki ikatan yang kuat dengan Bundanya.

Untuk membantu mengurangi kecemasan tersebut, orang tua bisa melatihnya secara bertahap. Misalnya, Bunda bisa membaringkan Si Kecil di tempat yang aman, memberi tahu bahwa Bunda akan kembali, lalu meninggalkannya beberapa detik.

Jika latihan dilakukan rutin dan perlahan diperpanjang durasinya, bayi akan belajar bahwa mereka tetap aman meski Bunda tidak selalu berada dekat. Lama-kelamaan, mereka memahami bahwa orang tuanya pasti kembali.

5. Bayi belum mampu menenangkan diri sendiri
Banyak bayi merasa lebih tenang saat digendong, diayun, atau disusui hingga tertidur pulas. Ada yang bisa langsung dipindahkan ke tempat tidur, namun sebagian lainnya mudah terbangun ketika diletakkan.

Kemampuan menenangkan diri memang muncul secara bertahap. Jadi tidak perlu khawatir jika Si Kecil belum bisa tidur sendiri, ya.

Kabar baiknya, kemampuan ini bisa dilatih melalui rutinitas tidur yang konsisten. Bunda dapat menidurkan bayi ketika mulai tampak mengantuk, sehingga perlahan mereka belajar tertidur sendiri.

Itulah penjelasan mengenai berbagai alasan bayi langsung menangis saat diletakkan di tempat tidur.

Artikel Terkait