7 Cara Menstimulasi Bayi Usia 1–3 Bulan agar Tumbuh Kembangnya Optimal

foto/istimewa

sekilas.co – Masa awal kehidupan bayi, khususnya pada usia 1 hingga 3 bulan, merupakan periode penting dalam tumbuh kembangnya. Karena itu, berikanlah stimulasi yang tepat agar perkembangannya berlangsung optimal, Bunda.

Pada tahap ini, bayi mulai beradaptasi dengan lingkungan luar rahim. Ia juga mulai menunjukkan berbagai kemampuan baru, seperti mengenali suara, menatap wajah, hingga merespons sentuhan.

Baca juga:

Stimulasi yang diberikan sejak dini dapat membantu mengoptimalkan perkembangan indra, motorik, dan kemampuan emosional bayi.

Perkembangan Bayi Usia 1–3 Bulan

Sejak lahir hingga usia 1 bulan, bayi mulai belajar menyesuaikan diri dengan dunia luar. Ia sudah dapat menatap wajah dalam jarak dekat, merespons suara, serta menunjukkan refleks alami seperti menggenggam jari atau terkejut.

Memasuki usia 2 bulan, Si Kecil mulai menunjukkan perkembangan sosial pertamanya. Bayi akan mulai tersenyum sebagai respons saat diajak berbicara.

Setelah itu, bayi mulai mampu mengangkat kepala sebentar saat tengkurap, mengeluarkan gumaman ringan, serta menggerakkan matanya mengikuti benda atau wajah di sekitarnya.

Memasuki usia 3 bulan, pergerakan tubuh bayi semakin kuat. Hal ini ditandai dengan kepala dan dada yang lebih tegak saat tengkurap, serta mulai menunjukkan usaha untuk meraih benda di dekatnya.

Jika sering diajak berbicara, bayi akan mulai mengenali suara Bunda. Sebagian bayi juga mulai menunjukkan ekspresi bahagia, seperti tertawa saat diajak berinteraksi.

Ide Stimulasi Bayi Usia 1–3 Bulan

Untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembang bayi usia 1 hingga 3 bulan, berikut beberapa ide stimulasi yang bisa dilakukan:

1. Rutin Ajak Mengobrol

Sediakan waktu rutin untuk berbicara dengan Si Kecil, Bunda. Aktivitas ini membantu menstimulasi otak bayi.

“Menstimulasi otak anak pada masa ini dapat memberikan kesempatan untuk bereksplorasi dan membantu mereka mengenal lingkungannya,” ujar psikolog anak dan remaja Robert Myers, PhD, pendiri Child Development Institute, dikutip dari Parents.

2. Bermain dengan Cermin

Bermain dengan cermin merupakan cara menyenangkan untuk merangsang perkembangan visual dan sosial bayi.
Gunakan cermin aman untuk bayi, seperti yang terbuat dari bahan akrilik yang tidak mudah pecah.
Perkenalkan bayi pada bayangannya sendiri, kemudian tunjukkan juga bayangan Bunda atau anggota keluarga lainnya. Aktivitas ini membantu melatih pengenalan diri dan interaksi sosial bayi.

3. Pijat Bayi

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), pijat bayi tidak hanya memberi rasa nyaman, tetapi juga mendukung perkembangan fisik dan emosional.
Penelitian menunjukkan, pijat bayi dapat meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi hormon stres.

4. Bermain dengan Mainan Gemerincing

Mulai usia 1 bulan ke atas, bayi dapat mengikuti benda bergerak dengan matanya.
Dikutip dari The Bump, Bunda bisa menggunakan mainan gemerincing berwarna cerah untuk menstimulasi reaksi ini.
Goyangkan mainan atau bola ke kanan dan kiri, lalu perhatikan apakah bayi menoleh mengikuti arah gerakannya.

5. Tummy Time

Tummy time adalah aktivitas penting untuk melatih kekuatan otot dan keterampilan motorik bayi.
Tempatkan bayi dalam posisi tengkurap selama 1–5 menit setiap hari, lalu perpanjang durasinya secara bertahap sesuai kenyamanan bayi.
Pastikan Bunda selalu mengawasi selama aktivitas ini agar tetap aman.

6. Membacakan Buku

Meski belum bisa membaca, bayi sudah mulai menyukai buku bergambar.
Perkenalkan bayi usia 1–3 bulan pada buku berwarna mencolok dan bertekstur bervariasi.
Kegiatan ini membantu menstimulasi indra penglihatan dan sentuhan, serta meningkatkan kemampuan bahasa.
Bunda bisa menjadikan membaca buku sebelum tidur sebagai rutinitas untuk memperkuat ikatan dan stimulasi bahasa bayi.

7. Bernyanyi Bersama

Menurut Raising Children, bayi baru lahir menyukai lagu anak-anak yang ekspresif dan penuh sentuhan.
Bernyanyi bersama dapat membantu bayi mengenali kosakata baru sekaligus membangun ikatan emosional dengan Bunda.

Kapan Perlu Konsultasi ke Dokter?

Setiap bayi berkembang dengan kecepatannya masing-masing. Namun, Bunda sebaiknya konsultasi dengan dokter jika bayi menunjukkan tanda-tanda seperti:

  • Terlalu sering menangis tanpa alasan jelas

  • Tidak mau menyusu

  • Terlihat sangat lelah atau lemas

  • Tidak merespons cahaya terang

  • Tidak mengeluarkan suara seperti gumaman

Jika ada hal lain yang mengkhawatirkan, segera periksakan bayi ke dokter atau tenaga profesional untuk memastikan perkembangannya berjalan dengan baik.

Artikel Terkait