sekilas.co – Demam adalah cara tubuh melawan infeksi atau peradangan. Terkadang, anak bisa mengalami demam karena merasa kelelahan, meskipun tidak batuk, sehingga Bunda mungkin bertanya-tanya apa yang terjadi.
Ada banyak penyebab demam dan kelelahan tanpa disertai batuk. Kondisi ini tidak selalu berkaitan dengan flu atau infeksi COVID-19.
Kelelahan sering dikaitkan dengan demam karena sistem kekebalan tubuh bekerja lebih keras dan membutuhkan energi lebih banyak dari biasanya. Demam dan kelelahan tanpa batuk umumnya bukan tanda penyakit pernapasan biasa, melainkan bisa disebabkan oleh infeksi virus, kondisi terkait panas, atau sekadar kelelahan.
Lalu, apa saja yang menyebabkan demam ketika tubuh anak kelelahan? Simak penjelasan mengenai penyebab demam pada anak karena kecapekan berikut ini!
Penyebab Demam karena Kecapekan
Kecapekan bisa menyebabkan anak maupun orang dewasa mengalami demam. Dikutip dari detikcom, berikut beberapa penyebabnya:
-
Hormon stres
Anak bisa mengalami stres fisik maupun mental akibat kecapekan. Tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan adrenalin, yang dapat memicu peradangan dan menyebabkan demam ringan. -
Dehidrasi
Kecapekan yang tidak diimbangi dengan asupan cairan cukup bisa menyebabkan dehidrasi, sehingga suhu tubuh anak meningkat. Oleh karena itu, anak yang kelelahan harus diberikan air mineral yang cukup. -
Kurang tidur
Tidur yang cukup penting untuk menjaga suhu tubuh anak. Kekurangan istirahat bisa membuat tubuh anak kelelahan, meradang, dan mengalami demam ringan. -
Kelelahan otot
Aktivitas berat atau olahraga yang berlebihan bisa menyebabkan kerusakan otot dan peradangan, yang memicu demam sementara. -
Sindrom Kelelahan Kronis (Chronic Fatigue Syndrome / CFS)
CFS ditandai dengan kelelahan terus-menerus yang tidak membaik dengan istirahat. Kondisi ini juga bisa dialami anak dan salah satu gejalanya adalah demam ringan.
Ciri Demam karena Kecapekan pada Anak
Berikut beberapa tanda demam akibat kelelahan:
-
Jantung berdetak lebih cepat
Denyut jantung anak biasanya 70–110 bpm saat istirahat. Saat demam, detak jantung meningkat sekitar 10 bpm per derajat kenaikan suhu tubuh. Obat penurun demam dan cairan bisa menurunkan demam serta detak jantung. -
Pernapasan lebih cepat
Suhu tubuh yang lebih tinggi meningkatkan metabolisme, sehingga kebutuhan oksigen sel meningkat dan pernapasan menjadi lebih cepat. -
Sakit kepala dan badan
Kelelahan dan peningkatan suhu tubuh membuat otot tegang dan nyeri, mirip gejala saat tubuh melawan infeksi. -
Menggigil
Demam disertai menggigil adalah respons tubuh melawan infeksi, dengan otak menaikkan suhu inti tubuh dan tubuh menggigil untuk menghasilkan panas. -
Capek dan rewel
Kelelahan dan demam membuat anak rewel. Menangis bisa disebabkan lapar, lelah, tidak nyaman, sakit, atau membutuhkan perhatian. -
Nafsu makan menurun
Demam akibat kelelahan bisa menurunkan nafsu makan. Selama anak masih minum dan buang air kecil, kondisi ini biasanya tidak berbahaya. -
Tidur lebih lama
Tubuh anak memerlukan tidur lebih lama untuk memulihkan energi dan membantu sistem kekebalan melawan penyakit. -
Kulit memerah
Ruam atau bercak merah bisa muncul karena kecapekan atau efek panas luar, bukan selalu pertanda penyakit serius. -
Berkeringat
Demam membuat anak terasa panas dan berkeringat, sebagai bagian dari mekanisme tubuh melawan kuman.
5 Cara Mengatasi Demam Anak karena Kecapekan
-
Pastikan anak minum cukup cairan, minimal dua liter per hari, lebih banyak jika beraktivitas berat.
-
Beri waktu istirahat cukup di malam hari dan tidur siang jika diperlukan.
-
Gunakan kompres dingin, mandi dengan air hangat, dan pakaian yang longgar serta nyaman.
-
Berikan makanan bergizi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, seperti sayur, buah, dan protein tanpa lemak.
-
Berikan obat pereda panas jika diperlukan.
Kapan Demam pada Anak Harus Diwaspadai?
Demam pada anak tidak selalu berbahaya, tetapi segera konsultasikan ke dokter jika:
-
Anak berusia tiga bulan atau lebih muda.
-
Demam berlangsung lebih dari empat hari tanpa sebab jelas.
-
Menunjukkan tanda dehidrasi (jarang buang air kecil, mulut kering, tidak ada air mata, kelopak mata cekung).
-
Mengalami gangguan kekebalan tubuh.
-
Tampak sangat sakit atau mengantuk.
-
Mengalami sakit kepala parah, sakit telinga, infeksi saluran kemih, sakit tenggorokan, atau muntah dan diare berulang.
Demikian tanda-tanda anak demam karena kelelahan. Perhatikan gejala dan segera bawa anak ke rumah sakit jika kondisi tidak kunjung membaik.





