sekilas.co – Tidur merupakan aktivitas penting bagi tumbuh kembang bayi, terutama untuk pematangan otak mereka, Bunda. Oleh karena itu, pada usia 0-3 bulan, pola tidur bayi masih belum teratur karena mereka sedang menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Menurut Parents, bayi belum bisa membedakan antara siang dan malam selama beberapa bulan pertama kehidupannya. Hal ini karena, seperti dijelaskan oleh Kim West, penulis The Sleep Lady’s Good Night, “Mereka belum mampu mengembangkan ritme sirkadian dan produksi melatonin tubuhnya sendiri.”
Memahami tahap ini akan membantu Bunda memenuhi kebutuhan tidur bayi dengan lebih tepat. Untuk memudahkan, berikut Bubun merangkum informasi tentang pola tidur bayi dan cara mengaturnya secara efektif agar tumbuh kembang mereka tetap optimal. Yuk, simak selengkapnya!
Pola Tidur Bayi
Durasi dan pola tidur bayi berbeda dengan orang dewasa, Bunda. Siklus tidur orang dewasa biasanya sekitar 90 menit, sedangkan bayi hanya sekitar 40 menit. Itulah sebabnya bayi sering terbangun di malam hari.
Tidur terbagi menjadi dua jenis. Pertama, rapid eye movement (REM) sleep, yang dikenal sebagai tidur aktif atau ringan. Kedua, non-REM sleep, yaitu tidur lelap dan tenang.
Nah, orang dewasa dan remaja lebih banyak menghabiskan waktu di tidur non-REM, yaitu tidur yang tenang di mana tubuh beristirahat dan bernapas lebih dalam. Sebaliknya, bayi lebih sering berada di fase tidur REM, yang ditandai dengan napas dangkal, gerakan tubuh, dan bahkan suara, sehingga mereka lebih mudah terbangun. Namun, seiring bertambahnya usia, fase tidur non-REM pada bayi akan meningkat, Bunda.
Oleh sebab itu, pola tidur setiap bayi berbeda dan dapat berubah selama tahun pertama. Jadi, jangan khawatir jika Si Kecil memiliki kebiasaan tidur yang berbeda dengan bayi seusianya.
Menurut laman Pregnancy Birth & Baby dan Better Health, berikut informasi yang bisa membantu Bunda memahami pola tidur Si Kecil lebih baik.
Pola Tidur Bayi 0-3 Bulan
Bayi baru lahir biasanya tidur tidak beraturan, bisa kapan saja siang maupun malam. Mereka banyak menghabiskan waktu dalam fase tidur REM, yaitu tidur aktif dengan gerakan mata cepat dan aktivitas otak tinggi. Total tidur bayi baru lahir bervariasi, antara 11–19 jam per hari.
Pola tidurnya sangat dipengaruhi oleh kebutuhan makan. Bayi akan terbangun saat lapar, dengan frekuensi yang berbeda-beda tergantung metabolisme, ukuran lambung, dan laju pertumbuhan otak. Biasanya, bayi tidur dalam periode singkat dan terbangun setiap 1–3 jam untuk makan atau ganti popok.
Memasuki usia 4–8 minggu, bayi mulai menyesuaikan pola tidurnya dengan cahaya dan gelap, tidak hanya karena lapar. Setelah 8 minggu, bayi mungkin mulai tidur lebih lama dalam satu waktu.
Pola Tidur Bayi 3-6 Bulan
Pada usia ini, fase tidur aktif mulai berkurang dan digantikan tidur nyenyak yang lebih dalam, biasanya di awal siklus tidur. Total tidur berkisar 10–18 jam per hari.
Di siang hari, bayi bisa tidur beberapa kali hingga dua jam. Malam hari, beberapa bayi dapat tidur hingga 8 jam tanpa terbangun, sementara yang lain masih sering bangun. Pola tidur semakin dipengaruhi siklus terang dan gelap, sehingga mereka mulai mengenali malam sebagai waktu tidur lebih panjang. Ini waktu yang tepat bagi Bunda membentuk rutinitas tidur nyaman.
Pola Tidur Bayi 6-12 Bulan
Memasuki usia sekitar 6 bulan, pola tidur bayi mulai menyerupai orang dewasa. Total tidur sehari berkisar 10–16 jam, dengan tidur siang 2–4 jam dan tidur malam lebih panjang hingga 12 jam.
Di masa ini, perkembangan fisik (merangkak), emosional (mengatasi kecemasan berpisah), dan sosial dapat memengaruhi tidurnya. Tidak jarang bayi merasa cemas saat ditinggal tidur sendiri, sehingga lebih sulit tertidur atau mudah terbangun. Bunda mungkin perlu menenangkan atau menemani sebentar agar ia kembali tidur nyenyak.
Pola Tidur Bayi Setelah 12 Bulan
Pada usia 12 bulan ke atas, sebagian besar bayi mulai tidur lebih teratur, biasanya 9–15 jam sehari. Waktu tidur siang berkurang, sedangkan tidur malam lebih panjang. Anak 1–3 tahun masih bisa tidur siang, tapi beberapa mulai sulit tidur nyenyak di malam hari. Mimpi buruk yang terjadi selama fase tidur aktif bisa menjadi penyebabnya, sehingga orang tua perlu membantu bayi kembali tidur dengan nyaman.
Kapan Pola Tidur Bayi Mulai Teratur?
Pola tidur bayi mulai menunjukkan keteraturan sekitar usia tiga bulan. Bayi baru lahir belum mengenal perbedaan siang dan malam, sehingga tidur dan bangunnya belum teratur. Bayi biasanya sering terbangun di malam hari untuk makan atau ganti popok.
Memasuki usia sekitar tiga bulan, bayi mulai belajar mengenali ritme siang dan malam. Orang tua bisa membantu dengan memberi rangsangan cahaya di siang hari agar bayi aktif dan lingkungan redup di malam hari agar tidur lebih nyenyak dan lama.
Hal Penting Terkait Pola Tidur Bayi
Setiap bayi memiliki kebutuhan tidur berbeda sesuai usia dan tahap perkembangan. Pola tidur akan berubah seiring waktu, dipengaruhi oleh makan, kenyamanan, serta perkembangan fisik dan emosional.
Bunda perlu memperhatikan:
-
Pahami tahapan perkembangan tidur bayi
Tidur bayi berkembang bertahap; durasinya awalnya pendek dan sering terputus, lalu membentuk siklus lebih panjang. -
Ketahui tanda-tanda kelelahan bayi
Bayi mengantuk biasanya menguap, mengucek mata, atau menjadi rewel. Menidurkan bayi tepat waktu membantu mencegah kelelahan berlebihan. -
Pilih posisi tidur yang aman
Tidur terlentang dianjurkan untuk mengurangi risiko SIDS. Hindari bantal atau benda empuk di sekitar bayi. -
Jaga suhu dan ventilasi kamar
Suhu ideal 20–22°C dengan ventilasi cukup agar bayi nyaman dan tidak kepanasan. -
Atur cahaya dan suara
Cahaya terang di siang hari dan gelap di malam hari membantu bayi membedakan waktu tidur dan bangun. -
Jauhi ketergantungan stimulasi
Latih bayi tidur tanpa digendong, digoyang, atau dot agar lebih mandiri. -
Waspadai gangguan kesehatan
Kondisi seperti refluks lambung, pilek, atau alergi bisa mengganggu tidur. Konsultasikan ke dokter jika bayi terus tidak nyaman.
Cara Mengatur Pola Tidur Bayi Agar Tidak Begadang
Bayi yang sering terjaga di malam hari memang bisa membuat orang tua begadang. Berikut cara sederhana untuk melatih pola tidurnya:
-
Buat jadwal tidur
Konsistensi jam tidur dan bangun membantu mengatur ritme sirkadian bayi. -
Kenalkan perbedaan suasana siang dan malam
Siang: kamar terang dan ramai; malam: lampu redup dan suasana tenang. -
Gunakan teknik pengaturan tidur siang
Batasi durasi tidur siang agar tidak mengganggu tidur malam. -
Perhatikan kualitas kasur
Pilih kasur rata, tidak terlalu empuk, dan bebas benda berbahaya. -
Batasi paparan layar
Hindari layar elektronik sebelum tidur; gunakan aktivitas menenangkan seperti membaca atau menyanyi.
Dampak Kurang Tidur bagi Bayi dan Anak
Tidur penting untuk perkembangan otak, fokus, kemampuan belajar, suasana hati, serta perkembangan motorik dan fisik bayi.
Kurang tidur dapat membuat anak rewel atau terlalu aktif (mirip gejala ADHD), menurunkan kemampuan fokus, dan berdampak pada prestasi belajar. Menurut American Academy of Pediatrics, sekitar 25% anak di bawah lima tahun tidak cukup tidur, yang bisa memengaruhi sistem imun, kesehatan mental, dan risiko penyakit jantung di masa depan.
Cara Menidurkan Bayi yang Mudah
Bunda dapat mulai membiasakan tidur malam yang lebih panjang dengan cara berikut:
-
Terapkan rutinitas menjelang tidur
Mandi hangat, membaca buku, pelukan, nyanyian, dan menyusui menandai waktu tidur. -
Batasi penggantian popok di malam hari
Ganti popok hanya bila perlu dengan cahaya redup dan suara minimal. -
Pertimbangkan posisi tidur bayi
Tidur di kamar yang sama dengan orang tua disarankan hingga 6 bulan; pindahkan posisi jika perlu dengan aman. -
Perbanyak asupan kalori di siang hari
Pastikan bayi kenyang agar tidur malam lebih nyenyak. -
Berikan waktu menenangkan diri sendiri
Biarkan bayi mencoba menenangkan diri sebelum langsung diberi ASI atau digendong.
Demikian rangkuman lengkap tentang pola tidur bayi dan cara mengaturnya agar Si Kecil bisa tidur nyenyak tanpa membuat Ayah dan Bunda begadang. Semoga bermanfaat, ya!





