Aturan Aman Memberi Bantal pada Bayi yang Perlu Orang Tua Ketahui

foto/istimewa

sekilas.co – Setiap kali membeli perlengkapan tidur bayi, orang tua baru sering kali merasa ragu. Apakah bayi perlu memakai bantal? Apakah aman jika dipakaikan bantal? Bagaimana jika kepala bayi menjadi peyang bila tidak menggunakan bantal?

Faktanya, bantal tidak aman untuk bayi. Orang tua sebaiknya tidak menggunakan bantal saat menidurkan bayi, karena hal ini dapat meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Baca juga:

Dilansir dari WebMD, terutama bagi bayi berusia antara empat hingga 12 bulan, penggunaan barang tambahan seperti bantal di tempat tidur dapat meningkatkan risiko kematian. Untuk tidur yang aman, letakkan bayi di kasur yang keras tanpa bantal atau benda lembut lainnya.

Selain itu, membiarkan bayi tertidur di atas bantal menyusui juga berbahaya. Jika bayi tertidur di atas bantal tersebut, mereka bisa saja berguling tengkurap atau memutar kepala ke arah kain lembut yang dapat menghambat pernapasan. Bahkan, ketika bayi bersandar pada bantal, kepalanya bisa jatuh ke depan dan menyumbat saluran pernapasan, yang tentu sangat berisiko bagi keselamatannya.

Kapan Bayi Boleh Tidur dengan Bantal?

Bayi tidak boleh tidur dengan bantal hingga ia berusia balita. Menurut pedoman tidur aman dari American Academy of Pediatrics (AAP), bayi sebaiknya tidur di permukaan yang rata dan kokoh, tanpa bantal, selimut, atau perlengkapan tidur empuk lainnya hingga setidaknya berusia satu tahun. Selama tahun pertamanya, satu-satunya yang dibutuhkan di boks atau keranjang bayi hanyalah seprai pas yang sederhana.

Lalu, kapan sebaiknya memperkenalkan bantal?
Penelitian belum menemukan waktu yang benar-benar 100% aman untuk meletakkan bantal atau benda empuk lainnya di boks bayi setelah usia 12 bulan.

Para ahli menyarankan untuk menunda pemberian bantal hingga bayi berusia lebih dari dua tahun. Pada usia ini, balita biasanya sudah tidak tidur di boks bayi, serta mampu bergerak dan membalikkan badan dengan bebas tanpa bantuan.

Untuk keamanan yang lebih baik, Bunda sebaiknya menunggu hingga si kecil beralih ke tempat tidur balita, biasanya antara usia 18 bulan hingga 3,5 tahun.
Menurut What to Expect, hal ini tidak hanya mengurangi risiko mati lemas, tetapi juga mencegah balita menggunakan bantal sebagai pijakan untuk memanjat keluar dari boksnya.

Tips Agar Bayi Tidur Aman dan Nyaman

Berikut beberapa rekomendasi penting agar lingkungan tidur si kecil tetap aman:

  • Tidurkan bayi dalam posisi telentang, bukan tengkurap atau menyamping. Sejak AAP merekomendasikan hal ini pada tahun 1992, angka SIDS menurun drastis.

  • Gunakan permukaan tidur yang keras dan rata, dengan seprai pas menutupi kasur.

  • Jangan letakkan apa pun di dalam boks atau keranjang bayi. Jauhkan mainan lembut, bantal, selimut, seprai longgar, selimut tebal, kulit domba, serta bantalan bumper dari area tidur bayi.

  • Untuk mencegah kepanasan, kenakan pakaian sesuai suhu ruangan dan hindari membungkus bayi terlalu tebal. Jangan menutupi kepala bayi saat tidur. Waspadai tanda kepanasan seperti keringat berlebih atau kulit terasa panas.

  • Jauhkan bayi dari asap rokok, karena paparan asap meningkatkan risiko SIDS.

  • Perhatikan bahaya lain, seperti tali, pita, atau benda dengan tepi tajam yang dapat melilit atau melukai bayi.

  • Pastikan tidak ada benda di sekitar boks yang dapat dijangkau bayi saat duduk atau berdiri, seperti hiasan gantung, gambar dinding, gorden, atau tali penutup jendela.

  • Jangan biarkan bayi tertidur di produk yang tidak dirancang untuk tidur, seperti bantal menyusui, alat bantu duduk, atau kursi malas bayi.

  • Hindari produk yang mengklaim dapat mencegah SIDS, seperti pengatur posisi tidur (wedge, incliner) atau monitor detak jantung dan napas karena belum terbukti efektif.

  • Jangan gunakan selimut tebal, kain tidur, atau bedong di sekitar bayi saat tidur.

  • Pastikan semua permukaan dan produk tidur bayi telah memenuhi standar SNI.

Demikian ulasan tentang penggunaan bantal pada bayi serta cara menciptakan tidur yang aman dan nyaman bagi si kecil. Semoga informasi ini membantu, ya.

Artikel Terkait