sekilas.co – Di usia balita, anak berada dalam masa eksplorasi dan belajar memahami dunia di sekitarnya. Karena itu, mereka terkadang melakukan hal-hal yang dianggap ‘aneh’ oleh orang dewasa.
Meski kadang membuat khawatir, berbagai perilaku unik balita umumnya merupakan bagian normal dari proses tumbuh kembang.
Setiap tindakan anak memiliki makna dan fungsi tersendiri, termasuk mengekspresikan emosi, memenuhi rasa ingin tahu, atau sekadar mencari kenyamanan.
Menurut para ahli, sebagian besar perilaku ‘aneh’ tersebut bersifat sementara dan akan hilang seiring bertambahnya usia serta perkembangan kemampuan sosial dan emosional anak. Jika Bunda ragu, konsultasikan dengan dokter atau tenaga profesional lainnya.
Lalu, apa saja perilaku ‘aneh’ balita yang sebenarnya normal?
“Sebagian besar perilaku aneh pada balita hanyalah fase yang berlangsung singkat,” ungkap psikolog Heather Wittenberg, PsyD, penulis buku Let’s Get This Potty Started! The BabyShrink’s Guide to Potty Training Your Toddler.
Berikut beberapa aktivitas unik balita yang tampak tak biasa, tapi sebenarnya normal:
-
Mencoba makan sesuatu yang bukan makanan
Menurut Wittenberg, anak-anak menggunakan mulut sebagai salah satu cara menjelajahi dunia.
“Mereka mungkin sedang bereksperimen atau memiliki kebutuhan oral tertentu,” ujarnya, dikutip dari The Bump.
Meski wajar jika dilakukan sesekali, perhatikan tingkat keparahan dan frekuensi. Jika anak terus-menerus makan benda yang bukan makanan, seperti tanah atau pasir, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak.
-
Punya teman imajinasi dan boneka kesayangan
Apakah Si Kecil sangat menyukai bonekanya hingga selalu disusun rapi sebelum tidur, atau menciptakan teman imajiner?
Hal ini merupakan reaksi normal terhadap dunia yang terasa membingungkan bagi anak.
“Dunia yang diciptakan anak jauh lebih nyaman bagi mereka. Dengan menerima dunia imajinasi anak, orang tua menghargai kreativitasnya,” ujar Wittenberg.
Momen ketika boneka kesayangan hilang, perlu dicuci, atau dijahit bisa menjadi kesempatan mengajarkan anak menghadapi kehilangan kenyamanan.
-
Membaca buku yang sama berulang kali
Sama seperti orang dewasa yang memiliki buku atau lagu favorit, anak juga mengembangkan preferensinya sendiri.
“Balita mulai memahami ada hal-hal yang bisa mereka andalkan, dan ini membuat mereka merasa aman,” jelas psikoterapis anak Mary Borowka, LCSW.
Mendengar cerita berulang kali membantu anak memahami keteraturan dunia dan memberi mereka rasa kontrol. Selain itu, membaca buku juga melatih kosakata, memahami gambar, dan mengingat urutan cerita.
-
Kadang manja, kadang menjauh
Anak balita mulai menikmati kebebasan dan menjelajah sendiri, tapi terkadang ingin ‘menempel’ dengan orang tua.
“Orang tua adalah rasa aman utama bagi balita. Jadi, tidak jarang anak yang senang eksplorasi juga kembali untuk memastikan kedekatan,” kata Kathleen McCartney, PhD, dari Harvard Graduate School of Education, dikutip dari Parents.
Perilaku ini lebih terlihat di lingkungan baru, seperti rumah teman, saat anak bergantian antara ingin menjelajah dan ingin tetap dekat dengan orang tua.
-
Hanya ingin bersama salah satu orang tua
Balita belum menyadari jika perilakunya bisa menyakiti perasaan orang lain.
“Hal itu tidak terpikir oleh mereka karena fokus pada kebutuhan diri sendiri,” jelas Borowka. Bersama salah satu orang tua bisa memenuhi kebutuhan tertentu anak, terutama mulai usia 12 bulan.
-
Mengisap jempol
Si Kecil mungkin sudah mengisap jempol sejak dalam kandungan. Kebiasaan ini normal untuk menenangkan diri. Jika berlanjut melewati masa balita, konsultasikan dengan dokter. -
Menggigit kuku
Kebiasaan ini umum dan bisa bertahan hingga dewasa. Bisa menjadi cara menghadapi stres ringan atau tanda kecemasan lebih besar. -
Membenturkan kepala
Pertama kali anak membenturkan kepala, wajar jika orang tua panik. Menurut Dr. Candace Jones, ini bisa normal.
“Membenturkan kepala bersifat ritmis dan menenangkan anak yang kesakitan atau mengantuk,” jelas Dr. Jones. Biasanya terjadi saat balita tantrum. Bunda bisa menawarkan kenyamanan untuk membantu anak mengatur emosi.
-
Mengupil
Dr. Jones mengingatkan balita senang bereksplorasi, termasuk tubuh mereka sendiri. Mengupil bisa normal, tapi terkadang disebabkan hidung gatal akibat alergi, hidung tersumbat, atau rasa tidak nyaman. Jika dicurigai masalah medis, sebaiknya periksakan ke dokter.
Itulah hal-hal ‘aneh’ tapi normal yang sering dilakukan balita. Perhatikan kebiasaan dan frekuensinya, dan ambil tindakan jika sudah berisiko membahayakan.





