Sekilas.co – Bunda tersenyum, lalu mengajak Rafi berjalan ke taman dekat rumah. Di sana, bunga-bunga bermekaran dan kupu-kupu beterbangan. Warna-warna cantik menghiasi setiap sudut taman, merah, kuning, biru, hijau, dan ungu!
Belajar Warna dari Alam
Rafi mulai menunjuk satu per satu bunga di taman.
“Bunda, ini warna apa?”
“Itu merah, sayang. Seperti warna apel kesukaan Rafi.”
Lalu mereka berjalan ke bunga kuning cerah.
“Yang ini kayak matahari, ya, Bunda?”
“Betul! Itu warna kuning. Ceria sekali!”
Dengan cara sederhana, Rafi belajar mengenal warna lewat hal-hal yang ia lihat langsung. Bunda pun menambahkan permainan kecil, Rafi diminta mencari benda sesuai warna yang disebutkan.
“Sekarang cari yang warna hijau!”
Rafi berlari ke arah rumput sambil tertawa, “Ini hijau, Bunda! Aku pintar, kan?”
Saatnya Melukis di Alam
Setelah puas berkeliling, Bunda mengeluarkan kertas besar dan cat air. Rafi mulai mencelupkan kuas ke warna biru, menggambar langit, lalu warna hijau untuk rumput.
“Pelangi Rafi mau warna apa?” tanya Bunda.
“Semua warna!” jawab Rafi dengan semangat.
Tak terasa, hampir satu jam Rafi melukis. Tangan dan pipinya penuh bercak warna, tapi wajahnya begitu bahagia.
Pelajaran dari Taman
Lewat permainan sederhana ini, Rafi belajar:
-
Mengenal warna-warna dasar dengan cara menyenangkan.
-
Melatih motorik halus melalui gerakan melukis.
-
Mengembangkan imajinasi dan ekspresi diri lewat gambar.
Bunda pun tersenyum sambil membersihkan tangan Rafi.
“Hari ini pelukis kecil Bunda hebat sekali. Pelanginya cantik!”
Rafi memeluk Bunda sambil berkata, “Besok kita lukis lagi, ya!”
Pesan untuk Orang Tua
Belajar tidak harus selalu di dalam rumah atau lewat buku. Dengan sedikit kreativitas, taman kecil di sekitar rumah bisa menjadi ruang belajar yang penuh warna dan tawa.




