Sekilas.co – Masa balita adalah periode emas di mana anak–anak belajar dengan cepat melalui pengalaman sehari-hari. Aktivitas yang menyenangkan sekaligus edukatif dapat membantu anak mengembangkan keterampilan motorik, bahasa, dan sosial sejak dini.
Salah satu kegiatan sederhana namun efektif adalah bermain warna dan bentuk. Misalnya, Rara, balita berusia tiga tahun, sedang asyik menyusun balok warna-warni di ruang tamu. Dengan semangat, ia menyebutkan warna-warna balok yang disusunnya. “Ini merah, ini biru, bunda!” ujar Rara sambil tersenyum lebar. Aktivitas ini tidak hanya mengasah kemampuan pengenalan warna, tetapi juga koordinasi mata-tangan dan kreativitas.
Selain itu, aktivitas bermain peran juga sangat bermanfaat. Contohnya, Naya, balita empat tahun, suka bermain dapur-dapuran mini. Dengan menggunakan sendok dan wajan kecil, Naya menirukan cara memasak seperti orang dewasa. Menurut psikolog anak, bermain peran membantu balita memahami kehidupan sehari-hari sekaligus melatih imajinasi dan kemampuan berkomunikasi.
Aktivitas lain yang bisa dicoba adalah bermain musik dan tarian ringan. Musik membuat anak bergerak, menari, dan mengekspresikan emosi mereka. Misalnya, ketika lagu anak–anak diputar, Rafi, balita dua tahun, langsung bergoyang mengikuti irama sambil tertawa. Kegiatan ini meningkatkan keseimbangan tubuh, ritme, serta koordinasi motorik kasar.
Orang tua disarankan untuk memantau dan mendampingi anak saat bermain, tanpa mengurangi kebebasan mereka bereksplorasi. Aktivitas sederhana ini bisa dilakukan di rumah dengan bahan-bahan yang ada, sehingga anak tetap aman namun tetap kreatif.
Dengan memadukan belajar dan bermain, balita dapat mengembangkan keterampilan secara alami, sambil tetap merasa senang dan nyaman. Para ahli menekankan bahwa pengalaman positif di masa balita akan membentuk fondasi kuat untuk perkembangan emosional dan kognitif anak di masa depan.
