sekilas.co – Perkembangan motorik pada bayi menjadi aspek penting yang perlu distimulasi dengan tepat, terutama pada usia 0 hingga 6 bulan. Lalu, seperti apa sebenarnya fakta mengenai motorik bayi?
Dalam enam bulan pertama kehidupannya, bayi mengalami banyak perubahan dan proses adaptasi. Perubahan ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mencakup kemampuan mereka dalam menggerakkan tubuh. Meski begitu, setiap bayi memiliki kecepatan dan waktu perkembangan yang berbeda-beda. Jika Bunda merasa ragu apakah motorik Si Kecil berkembang sesuai usianya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.
Apa itu perkembangan motorik? Motorik kasar mencakup kemampuan menggerakkan otot-otot besar tubuh, seperti mengangkat kepala, berguling, duduk, merangkak, hingga berjalan.
Sementara itu, motorik halus melibatkan kemampuan menggunakan otot-otot kecil, terutama pada tangan dan jari. Contohnya termasuk menggenggam benda, meraih mainan, memindahkan benda antar tangan, atau memasukkan benda ke mulut.
Perkembangan motorik bayi biasanya berjalan seiring dengan kematangan otot, sistem saraf, dan koordinasi tubuh. Semua ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk stimulasi dari lingkungan serta asupan nutrisi.
Berikut beberapa tahapan perkembangan motorik bayi pada rentang usia 0 hingga 6 bulan:
Usia 0–3 bulan Usia 3–4 bulan Usia 5–6 bulan Kontak skin-to-skin Sering ajak bicara Ubah posisi bayi Membacakan buku Bermain permainan sederhana Meskipun setiap bayi berkembang dengan kecepatan berbeda, beberapa tanda berikut sebaiknya diwaspadai:
Bayi kesulitan mengontrol kepala atau mengangkatnya
Tidak merespons suara
Tidak menunjukkan minat menggenggam atau memegang benda
Otot tubuh terlalu kaku atau lemas
Perbedaan kekuatan antara sisi kanan dan kiri tubuh
Tidak ada tanda-tanda menggenggam, meraih, atau mencoba berguling
Jika Bunda melihat tanda-tanda tersebut atau merasa khawatir, segera konsultasikan dengan dokter anak. Deteksi dini membantu Si Kecil mendapatkan intervensi tepat bila diperlukan.
Secara sederhana, perkembangan motorik adalah kemampuan anak untuk menggerakkan otot dan tubuhnya. Secara umum, perkembangan motorik dibagi menjadi dua jenis, yaitu motorik kasar dan motorik halus.
Perkembangan motorik bayi usia 0–6 bulan
Bayi baru lahir biasanya memiliki gerakan kaku dan terkadang tersentak. Dalam dua bulan pertama, sebagian besar bayi mulai dapat mengontrol gerakan tubuhnya. Leher bayi semakin kuat; menurut Mayo Clinic, pada usia 2 bulan bayi dapat menahan kepala saat digendong. Menjelang 3 bulan, sebagian bayi sudah mampu mengangkat kepala dan dada sambil bertumpu pada siku saat tengkurap. Pada periode ini, bayi juga mulai menyadari tangannya, membuka-tutup tangan, dan berlatih menggenggam.
Mulai usia 3 bulan, bayi lebih mengenali lingkungan sekitar dan menjadi lebih waspada (Nationwide Children’s). Gerakan lengan dan kaki lebih simetris dan terarah, serta bayi mulai mencoba meraih mainan. Kontrol kepala meningkat, sehingga bayi mampu menjaga kepala tetap tegak. Saat tengkurap, bayi dapat mengangkat kepala dan melihat sekeliling sambil bertumpu pada lengan. Aktivitas tummy time penting untuk melatih otot. Saat duduk, bayi masih membutuhkan bantuan untuk menjaga postur; punggung mungkin tampak membungkuk, hal ini normal.
Kontrol kepala semakin baik, bayi dapat mempertahankan kepala saat duduk di pangkuan. Saat berbaring telentang, bayi mulai senang menggerakkan kaki, menariknya ke mulut, atau menepukkan kedua kaki. Bayi juga mulai mencoba berguling dari sisi ke sisi, serta mampu meraih dan menggenggam mainan saat tengkurap.
Tips meningkatkan perkembangan motorik bayi
Kontak kulit-ke-kulit tidak hanya mendukung perkembangan otak, tetapi juga membuat bayi merasa aman dan terstimulasi untuk menggerakkan tubuh, termasuk menggenggam jari atau menyentuh wajah orang tua.
Lakukan kontak mata dan ajak bayi berbicara dengan ekspresi dan nada suara berbeda. Hal ini mendorong bayi menggerakkan leher agar dapat melihat wajah orang tua.
Berikan kesempatan untuk tummy time secara berkala, yaitu tengkurap beberapa menit dengan pengawasan. Posisi ini melatih otot-otot tubuh bayi. Bunda juga dapat mengajarkan bayi berguling menggunakan mainan berwarna cerah.
Membacakan buku membantu perkembangan bicara dan berpikir, serta mendorong bayi mulai menggunakan tangan untuk membalik halaman. Pilih buku dengan gambar besar dan berwarna cerah.
Permainan seperti cilukba atau tepuk tangan dapat membantu perkembangan motorik bayi.
Kapan perkembangan motorik bayi perlu diperiksa dokter?
Tahap Perkembangan Motorik Bayi 0-6 Bulan yang Perlu Diketahui Bunda
sekilas.co – Perkembangan motorik pada bayi menjadi aspek penting yang perlu distimulasi dengan tepat, terutama pada usia 0 hingga 6 bulan. Lalu, seperti apa sebenarnya fakta mengenai motorik bayi?





