sekilas.co – Parenting atau pengasuhan anak tidak hanya tanggung jawab Bunda. Ayah juga memegang peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Menariknya, setiap pasangan suami-istri sudah dipersiapkan menjadi tim solid sebagai orang tua sejak kehamilan dimulai.
Semua ini terkait dengan hormon oksitosin. Oksitosin dikenal sebagai hormon pengikat utama sekaligus pemicu kontraksi dan produksi ASI. Namun, pria juga memiliki oksitosin, dan penelitian menunjukkan bahwa jika seorang pria tinggal bersama pasangannya yang sedang hamil, kadar oksitosin mereka akan sinkron. Dikutip dari National Childbirth Trust, hormon ini dilepaskan ketika anak berinteraksi dengan orang tua mereka. Aktivitas yang meningkatkan oksitosin berbeda antara ibu dan ayah. Pada ayah, puncak oksitosin terjadi saat bermain bersama anak. Inilah alasan mengapa ayah tampak lebih suka bermain daripada mengasuh, dan anak–anak cenderung memilih mereka sebagai mitra bermain. Jadi, meski ayah sering dilabeli sebagai orang tua yang “menyenangkan,” ada alasan biologis di balik keinginannya bermain dengan anak.
Mengutip dari Today’s Parent, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan Ayah:
Hadir dan penuh perhatian Sediakan lingkungan yang aman Mulai dengan yang sederhana Ikuti arahan bayi Berikan umpan balik positif Gunakan benda sehari-hari Bernyanyi dan menari Peran ayah sangat memengaruhi masa depan anak. Mengutip All for Kids, manfaat keterlibatan ayah antara lain:
Tingkat menyusui lebih tinggi: Keterlibatan ayah berkaitan dengan kesehatan bayi, termasuk berat badan lebih optimal pada bayi prematur.
Kesuksesan di masa depan: Anak dekat dengan ayah dua kali lebih mungkin menempuh pendidikan tinggi atau mendapatkan pekerjaan tetap, lebih kecil kemungkinan melahirkan di usia remaja, masuk penjara, atau mengalami depresi.
Peran kritis perkembangan anak: Ketidakhadiran ayah dapat menghambat perkembangan dari bayi hingga dewasa dengan dampak psikologis jangka panjang.
Kualitas lebih penting daripada kuantitas: Hubungan yang berkualitas lebih berdampak positif daripada sekadar waktu bersama.
Meningkatkan kepercayaan diri dan pengendalian diri: Keterlibatan ayah berkorelasi dengan keramahan, percaya diri, dan kemampuan mengendalikan diri anak.
Prestasi akademik lebih baik: Anak dengan ayah terlibat aktif lebih mungkin meraih nilai A dan lebih jarang mengulang kelas.
Manfaat perilaku dan ekonomi: Keterlibatan ayah mengurangi masalah perilaku dan kenakalan remaja, serta mengurangi kerugian ekonomi pada keluarga berpenghasilan rendah.
Manfaat psikologis: Keterlibatan ayah menurunkan gangguan psikologis dan tingkat depresi pada remaja putri.
Demikian ulasan mengenai manfaat ayah bermain dengan anak sejak bayi, termasuk meningkatkan rasa percaya diri, prestasi akademik, serta mengurangi risiko gangguan psikologis dan depresi.
7 Cara Ayah Ajak Bayi Bermain
Bermain membutuhkan perhatian penuh Ayah. Singkirkan gangguan seperti ponsel, fokus pada bayi, sehingga mereka merasa dihargai dan aman.
Pastikan area bermain bebas dari bahaya. Jauhkan benda-benda berisiko seperti kabel listrik atau mainan kecil yang bisa ditelan bayi.
Bayi tidak butuh mainan mahal. Permainan sederhana seperti cilukba, menggelitik, atau membuat wajah lucu membantu perkembangan sosial dan emosional bayi.
Perhatikan minat bayi saat bermain dan libatkan mereka dalam aktivitas yang disukai. Ini meningkatkan kenyamanan, kepercayaan diri, kreativitas, dan kemandirian.
Dorong usaha bayi dan beri pujian saat mereka berhasil melakukan hal baru. Hindari komentar negatif agar tidak menurunkan motivasi atau menimbulkan rasa malu.
Benda rumah tangga seperti bantal, selimut, atau sendok bisa menjadi alat bermain yang menyenangkan dan edukatif.
Musik dan gerakan disukai bayi. Bernyanyi atau menari bersama membantu kemampuan bahasa dan motorik. Suara Ayah, baik bagus maupun sumbang, tetap disukai bayi.
Peran Ayah dan Dampaknya pada Masa Depan Anak
Ayah, Coba 7 Cara Ini untuk Bermain Bersama Bayi agar Tumbuh Kembangnya Optimal
sekilas.co – Parenting atau pengasuhan anak tidak hanya tanggung jawab Bunda. Ayah juga memegang peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Menariknya, setiap pasangan suami-istri sudah dipersiapkan menjadi tim solid sebagai orang tua sejak kehamilan dimulai.





