sekilas.co – Alergi menjadi salah satu masalah kulit yang kerap diabaikan oleh orang tua. Padahal, kasus alergi pada anak bisa menimbulkan dampak jangka panjang bagi kesehatannya.
Alergi yang tidak tertangani pada anak dapat menghambat tumbuh kembangnya, bahkan memengaruhi kesehatannya hingga dewasa.
Mengutip studi dari World Allergy Organization (WAO), prevalensi alergi di dunia mencapai 10–40 persen dari total populasi. Sementara, data IDAI mencatat angka alergi pada anak di Indonesia berkisar antara 0,5–7,5 persen.
Penanganan alergi anak sejak dini dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala dan cara penanganannya.
Mengenal Alergi pada Anak
Mengutip pendapat pakar di laman IDAI, alergi adalah salah satu gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Alergi pada anak muncul ketika sistem kekebalan tubuhnya bereaksi berlebihan terhadap protein tertentu.
Alergi merupakan kondisi hiper-imun, yaitu sistem kekebalan yang bekerja secara berlebihan. Jenis alergi yang paling umum terjadi antara lain alergi makanan, dermatitis atopik, asma, dan rhinitis alergi.
Gejala Alergi pada Anak
-
Ruam, gatal, bentol mirip gigitan nyamuk
-
Bersin, batuk, pilek, mata gatal
-
Sakit perut, muntah, atau diare
-
Pembengkakan wajah
Pada kasus alergi parah, gejala yang mungkin timbul:
-
Kesulitan bernapas
-
Mengi atau batuk terus-menerus
-
Pembengkakan lidah
-
Sesak di tenggorokan
-
Kesulitan berbicara atau suara serak
-
Pusing terus-menerus atau pingsan
Pada bayi dan anak-anak, alergi parah dapat menyebabkan pucat dan lemas.
Pemicu Alergi
Alergi dapat dipicu oleh faktor eksternal, antara lain:
-
Serbuk tanaman
-
Gigitan serangga
-
Bulu hewan peliharaan
-
Tungau
-
Jamur
-
Makanan seperti kacang, telur, susu, dan produk olahan susu
Dampak Alergi pada Anak yang Tidak Tertangani
Pada banyak kasus, alergi dapat menimbulkan gatal yang berkepanjangan, membuat kulit mudah terluka dan meninggalkan bekas. Selain itu, alergi juga bisa menyebabkan kesulitan bernapas hingga pembengkakan, sehingga menimbulkan sejumlah kekhawatiran, antara lain:
-
Kecemasan akibat reaksi alergi
-
Menolak makanan tertentu karena takut gejala kambuh
-
Gangguan tidur akibat gatal, batuk, sesak napas, atau muntah
-
Pengaruh terhadap mood dan konsentrasi di sekolah, karena anak merasa tidak nyaman dengan gejala yang dialami
-
Gejala eksim pada kulit dapat menurunkan rasa percaya diri dan harga diri anak
Jika Bunda membesarkan anak dengan alergi, penting untuk memahami tantangan unik ini agar dapat meredakan kecemasannya. Waspadai tanda-tanda seperti peningkatan iritabilitas, kegelisahan, perubahan pola tidur, dan kesulitan berkonsentrasi dalam kesehariannya.
Pengobatan Anak Alergi
Pengobatan alergi disesuaikan dengan jenisnya, apakah anak alergi makanan seperti susu atau seafood, atau alergi terhadap debu, udara, serbuk bunga, dan lain-lain.
Bunda dapat mencoba beberapa langkah berikut saat merawat anak alergi:
-
Menghindari pemicu alergi
-
Memberikan antihistamin
-
Perawatan di rumah sakit untuk kasus alergi berat
Tips Merawat Kulit Anak yang Alami Alergi
Hal utama dalam merawat anak alergi adalah menghindari pemicu alergen serta menyediakan obat-obatan darurat. Selain itu, penting juga merawat kulitnya agar tidak meninggalkan bekas dan menjaga rasa percaya diri Si Kecil.
Beberapa perawatan yang bisa dilakukan:
1. Memilih kain selimut dan pakaian yang tepat
Anak alergi terkadang sangat sensitif terhadap bahan wol dan polyester. Pilihlah pakaian, sprei, sarung bantal, dan selimut berbahan katun.
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan Rumah
Bunda yang memiliki anak alergi debu atau tungau wajib menjaga kebersihan rumah. Lakukan pembersihan rutin untuk mencegah pemicu alergen.
3. Gunakan Deterjen yang Aman untuk Anak Alergi
Pemakaian deterjen yang aman untuk kulit sensitif sangat penting. Deterjen dengan bahan keras dapat memicu kekambuhan, termasuk penggunaan softener yang dapat menyebabkan alergi muncul kembali.
4. Lakukan Perawatan Mandi yang Tepat
Perawatan saat mandi juga penting. Usahakan suhu air hangat-hangat kuku dan batasi waktu mandi 5–10 menit untuk mencegah kulit menjadi kering.
Selain itu, pilih produk perawatan anak yang hipoalergenik dan membantu melembapkan kulit. Berdasarkan studi British Journal of Dermatology, pelembapan rutin sejak lahir dapat mengurangi risiko dermatitis atopik hingga 50 persen.
Salah satu sabun yang bisa dicoba adalah Johnson’s Milk+Rice Hair and Body Baby Bath. Sabun 2-in-1 ini sudah teruji oleh dokter anak, dokter kulit, dan dokter mata.
Produk ini diperkaya dengan 2X protein susu, ekstrak beras alami, dan Vitamin E. Bahan-bahan alami, hipoalergenik, dan pH balanced membantu menutrisi serta melindungi kulit, sehingga kulit Si Kecil tetap lembap, ternutrisi, dan terlindungi.
Setelah mandi, Bunda dapat membiasakan anak menjaga kelembapan kulit dengan menambahkan Johnson’s Milk+Rice Baby Lotion. Kandungan protein susu, ekstrak beras alami, dan Vitamin E membuat lotion cepat menyerap dan tidak lengket.
Untuk varian malam hari, Bunda bisa mencoba Johnson’s Bedtime Hair and Body Baby Bath dengan aroma bunga lily dan jasmine, yang membantu bayi lebih rileks dan nyaman. Setelahnya, lengkapi perawatan dengan Johnson’s Bedtime Baby Lotion. Kandungannya telah teruji oleh dokter anak, dokter kulit, dan dokter mata, sehingga aman untuk bayi baru lahir.
Aroma bunga lily dan jasmine juga membantu melembapkan kulit hingga 24 jam, cepat menyerap, dan tidak lengket, sehingga cocok digunakan sebelum tidur maupun siang hari.





