Sekilas.co – Masa balita (1–5 tahun) merupakan fase emas yang sangat menentukan tumbuh kembang anak di masa depan. Pada periode ini, otak berkembang sangat pesat, begitu pula kemampuan motorik, bahasa, hingga sosial emosional. Karena itu, menjaga kesehatan secara menyeluruh menjadi prioritas utama bagi orang tua.
Artikel ini akan membahas aspek penting kesehatan anak balita serta langkah sederhana yang bisa dilakukan di rumah.
1. Nutrisi Seimbang untuk Tumbuh Kembang Optimal
Balita membutuhkan asupan gizi lengkap yang terdiri dari:
-
Karbohidrat (sumber energi): nasi, roti, kentang, ubi
-
Protein (membangun sel tubuh): ikan, telur, ayam, tahu, tempe
-
Lemak sehat (perkembangan otak): alpukat, ikan laut, kacang-kacangan
-
Vitamin dan mineral (daya tahan tubuh): sayur dan buah
Tips:
Buat porsi makan kecil tapi sering apabila anak sulit makan. Jadikan waktu makan menyenangkan, tanpa paksaan.
2. Imunisasi Tepat Waktu
Vaksinasi melindungi anak dari penyakit berbahaya. Pastikan mengikuti jadwal imunisasi sesuai rekomendasi tenaga kesehatan, seperti vaksin campak, polio, DPT, hepatitis, dan lainnya. Imunisasi yang lengkap = perlindungan yang lebih kuat.
3. Jaga Kebersihan dan Daya Tahan Tubuh
Kebiasaan sederhana seperti:
rajin cuci tangan
menjaga kebersihan makanan
rutin membersihkan mainan
anak cukup tidur (10–13 jam per hari)
Semua ini membantu mencegah infeksi penyakit yang mudah menyerang balita seperti flu, diare, dan infeksi kulit.
4. Aktivitas Fisik dan Bermain yang Seru
Bermain bukan sekadar hiburan—balita belajar dari permainan.
Contoh aktivitas bermanfaat:
-
Meronce atau menyusun balok → latih motorik halus
-
Berlari, melompat, menendang bola → motorik kasar
-
Bermain peran (dokter-dokteran) → sosial & imajinasi
-
Membaca cerita bersama → perkembangan bahasa
Minimal 3 jam aktivitas fisik ringan–aktif setiap hari.
5. Pantau Pertumbuhan dan Perkembangan
Cek rutin melalui KMS atau Posyandu untuk memantau:
-
Berat badan
-
Tinggi badan
-
Lingkar kepala
-
Perilaku dan kemampuan sesuai usia
Jika ada keterlambatan perkembangan, semakin cepat terdeteksi semakin baik intervensinya.





