Sekilas.co – Kesehatan mata anak balita sering kali luput dari perhatian orang tua, padahal pada usia ini, kemampuan penglihatan mereka sedang berkembang pesat. Gangguan kecil yang tidak segera ditangani dapat memengaruhi kemampuan belajar, koordinasi, hingga perkembangan motorik anak di kemudian hari.
Masa Penting Perkembangan Penglihatan
Dalam dua tahun pertama kehidupan, mata dan otak anak bekerja sama untuk membentuk kemampuan melihat secara optimal. Di masa inilah anak belajar mengenali warna, jarak, bentuk, serta gerakan di sekitarnya. Jika terdapat gangguan seperti rabun jauh, juling (strabismus), atau mata malas (amblyopia), perkembangan penglihatan dapat terganggu secara permanen.
Tanda-tanda awal gangguan penglihatan bisa berupa:
-
Anak sering memiringkan kepala atau menutup satu mata saat melihat sesuatu.
-
Mata tampak tidak sejajar atau sering bergerak-gerak.
-
Sering mengucek mata meski tidak mengantuk.
-
Kesulitan mengikuti benda bergerak atau sering menabrak saat berjalan.
Jika gejala-gejala tersebut muncul, sebaiknya anak segera diperiksa ke dokter mata atau klinik tumbuh kembang.
Nutrisi untuk Kesehatan Mata Anak
Pola makan berperan besar dalam menjaga kesehatan mata. Pastikan anak mendapatkan cukup vitamin dan mineral seperti:
-
Vitamin A (wortel, hati ayam, ubi jalar) – membantu retina bekerja optimal.
-
Lutein dan Zeaxanthin (sayuran hijau seperti bayam dan brokoli) – melindungi mata dari cahaya biru.
-
Omega-3 (ikan salmon, telur, dan kacang-kacangan) – mendukung fungsi saraf dan retina.
Kebiasaan minum air putih yang cukup juga penting untuk menjaga kelembapan mata dan mencegah iritasi.
Batasi Waktu Layar
Anak balita zaman sekarang sudah akrab dengan layar gadget. Namun, paparan berlebihan dapat menyebabkan digital eye strain, yaitu kelelahan pada otot mata yang ditandai dengan mata kering, perih, atau sulit fokus. Batasi waktu layar maksimal 1 jam per hari untuk anak usia di bawah 5 tahun, dan pastikan jarak pandang minimal 30 cm dari layar.
Istirahat dan Kebersihan Mata
Istirahat cukup membantu regenerasi sel pada mata. Biasakan anak tidur sesuai kebutuhan usianya (10–13 jam per hari untuk balita). Selain itu, ajarkan anak tidak mengucek mata dengan tangan kotor karena dapat menyebabkan infeksi seperti konjungtivitis (mata merah).
Pemeriksaan Mata Sejak Dini
American Academy of Ophthalmology merekomendasikan pemeriksaan mata pertama dilakukan saat anak berusia 6 bulan, lalu diulang pada usia 3 tahun, dan sebelum masuk sekolah. Deteksi dini dapat mencegah gangguan penglihatan permanen serta membantu tumbuh kembang anak lebih optimal.
Kesimpulan:
Menjaga kesehatan mata anak balita bukan sekadar memastikan mereka bisa melihat dengan baik, tapi juga bagian penting dari mendukung tumbuh kembangnya secara menyeluruh. Dengan pola makan sehat, kebiasaan baik, pembatasan waktu layar, dan pemeriksaan rutin, orang tua dapat membantu anak tumbuh menjadi generasi yang sehat dan siap belajar dari dunia yang mereka lihat dengan jelas.





