Pola Pengembangan Teks Eksplanasi: Pengertian Jenis dan Contohnya

foto/istimewa

sekilas.co – Setiap hari, Si Kecil pasti akan mengalami atau mendengar berbagai peristiwa di sekitarnya, mulai dari hujan turun, gunung meletus, hingga kebakaran di sebuah gedung. Semua peristiwa itu tentu tidak terjadi begitu saja.

Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, Si Kecil dapat belajar menjelaskan berbagai peristiwa tersebut melalui teks eksplanasi. Teks ini digunakan untuk menerangkan bagaimana suatu kejadian berlangsung dan mengapa hal itu bisa terjadi.

Baca juga:

Saat mempelajari teks eksplanasi, Si Kecil akan memahami hubungan sebab-akibat dari setiap peristiwa. Agar teks eksplanasi mudah dipahami, diperlukan pola pengembangan yang teratur.

Pola ini membantu penulis menyusun ide secara runtut dari awal hingga akhir. Dengan pola yang jelas, penjelasan menjadi lebih mudah diikuti oleh pembaca. Pola pengembangan dalam teks eksplanasi biasanya terdiri dari beberapa bagian penting yang saling berkaitan.

Lantas, seperti apa saja bagian yang terdapat dalam pola pengembangan teks eksplanasi?

Apa itu Teks Eksplanasi?
Dikutip dari Super Complete, teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya atau terbentuknya suatu peristiwa, baik yang berkaitan dengan alam maupun kehidupan sosial di sekitar. Melalui teks ini, Si Kecil dapat memahami bagaimana dan mengapa sesuatu bisa terjadi.

Pola Pengembangan Teks Eksplanasi
Berdasarkan buku Jenis-jenis Teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, teks eksplanasi memiliki dua pola pengembangan utama:

  1. Pola Kausalitas/Sebab-Akibat
    Teks eksplanasi dapat dibuat dengan pola sebab-akibat. Dalam pola ini, digunakan kata penghubung khusus yang menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Kalimat dengan kata sebab biasanya menjadi pokok penjelasan, sedangkan kalimat dengan kata akibat menjadi penjelasannya.

Contoh kata penghubung: karena, sebab, sehingga, oleh karena itu, oleh sebab itu, agar, akibatnya.

  1. Pola Kronologis/Proses
    Teks eksplanasi juga dapat menjelaskan proses suatu peristiwa dengan menggunakan kata penghubung waktu atau konjungsi temporal. Dengan mengetahui apa yang terjadi dan kapan waktunya, Si Kecil dapat memahami urutan kejadian dengan lebih lengkap.

Contoh konjungsi temporal sederajat: kemudian, lalu, sebelum, setelah, sesudahnya, selanjutnya.
Contoh konjungsi temporal tidak sederajat: apabila, ketika, sambil, sampai, sedari, sejak, selama, semenjak, tatkala.

Jenis Pola Pengembangan Teks Eksplanasi
Saat menulis, Si Kecil dapat menggunakan berbagai jenis pola pengembangan teks eksplanasi. Dikutip dari buku Mari Belajar Bahasa Indonesia, berikut jenis pola yang dapat digunakan:

  1. Pola Deduktif
    Dimulai dari pernyataan umum, kemudian dijelaskan lebih rinci.

  2. Pola Induktif
    Dimulai dari hal-hal khusus, lalu menuju pernyataan umum sebagai penutup.

  3. Pola Proses
    Menjelaskan suatu proses secara runtut hingga membentuk satu kesatuan ide yang utuh.

  4. Pola Contoh
    Dimulai dengan ide utama, lalu dijelaskan lebih lanjut dengan contoh-contoh yang relevan.

  5. Pola Kausalitas
    Paragraf disusun dengan kalimat yang menunjukkan hubungan sebab-akibat dari suatu peristiwa.

Contoh dan Pembahasan Pola Pengembangan Teks Eksplanasi
Mengutip dari buku Metamorfosis Teks Eksplanasi dalam Kehidupan, berikut contoh pola pengembangan teks eksplanasi:

  1. Contoh Pola Kausalitas/Sebab-Akibat
    Gempa bumi melanda wilayah bagian selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa tercatat 6,2 skala Richter pada kedalaman 17,1 km. Pusat gempa ±25 km barat daya Kota Yogyakarta.

Gempa ini mengakibatkan puluhan orang meninggal, beberapa luka-luka, dan sejumlah bangunan roboh. Selain itu, terjadi longsoran dan kerusakan berat pada permukiman di Kabupaten Bantul karena dekat dengan pusat gempa.

Pembahasan:
Kata mengakibatkan dan karena menandai pola sebab-akibat.

  1. Contoh Pola Kronologis/Proses
    Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti manusia. Bulan kelima, rambut mulai tumbuh. Bulan keenam, alis dan bulu mata muncul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit orang tua dengan kulit merah berkeriput. Bulan kedelapan dan kesembilan, lemak ditimbun di bawah kulit, kaki membulat, kuku muncul di ujung jari, dan fetus siap dilahirkan.

Pembahasan:
Kata penghubung waktu seperti setelah dan selama, serta keterangan waktu (bulan keempat, kelima, keenam, kedelapan, kesembilan) membantu menjelaskan proses terbentuknya janin secara kronologis.

Langkah-Langkah Menyusun Teks Eksplanasi
Umumnya, teks eksplanasi disusun dengan pola kronologis atau kausalitas. Menurut buku Mari Belajar Bahasa Indonesia, langkah-langkahnya adalah:

  1. Menentukan topik kejadian yang aktual

  2. Menyusun kerangka teks

  3. Mengumpulkan bahan topik kejadian

  4. Mengembangkan kerangka sesuai struktur baku

Itulah pola pengembangan teks eksplanasi secara umum, jenis, dan contohnya yang dapat dipelajari Si Kecil di rumah. Semoga Si Kecil bisa memahami dan mendapatkan hasil belajar yang memuaskan, Bunda.

Artikel Terkait