sekilas.co – Ketika menggendong Si Kecil, Bunda mungkin pernah merasakan bagian lembut di atas kepalanya. Jika diperhatikan lebih dekat, ubun-ubun bayi berdenyut lembut seolah mengikuti irama jantungnya.
Bagi sebagian orang tua baru, hal ini bisa terasa mengkhawatirkan, wajar saja karena area tersebut tampak sangat sensitif. Namun, area lembut di kepala bayi ini sebenarnya memiliki peran penting dalam tumbuh kembangnya. Bagian itu dikenal sebagai ubun-ubun atau fontanel.
Ubun-ubun terbentuk karena tulang tengkorak bayi belum menyatu sepenuhnya. Kondisi ini membantu proses pertumbuhan otak dan memudahkan kepala Si Kecil menyesuaikan bentuknya saat lahir.
Lantas, mengapa ubun-ubun bayi bisa berdenyut?
Ubun-ubun bayi yang tampak berdenyut sebenarnya merupakan hal alami, Bunda. Bagian lembut di kepala ini terbentuk dari jaringan yang menyatukan tulang tengkorak sejak bayi dilahirkan.
Jaringan inilah yang membuat kepala bayi lebih fleksibel dan mudah menyesuaikan bentuk saat melalui proses persalinan. Oleh karena itu, beberapa bayi terlihat memiliki kepala agak kerucut sesaat setelah lahir.
Selain membantu proses kelahiran, jaringan di ubun-ubun juga memberi ruang bagi pertumbuhan otak bayi pada tahun-tahun awal kehidupannya, Bunda.
Dikutip dari National Institutes of Health (NIH), ubun-ubun bayi terbagi menjadi dua bagian:
Fontanel depan (anterior fontanel): Terletak di antara tulang parietal dan frontal, berada di bagian atas kepala bayi.
Fontanel belakang (posterior fontanel): Terletak di antara tulang occipital dan parietal, berada di bagian belakang kepala bayi.
Kedua bagian ini akan menutup secara bertahap seiring bertambahnya usia bayi.
Ubun-ubun bayi biasanya sedikit menonjol saat ia menangis atau berdenyut mengikuti detak jantungnya. Hal ini sepenuhnya normal dan menandakan aliran darah bayi berjalan dengan baik, Bunda.
Saat Si Kecil menyusu atau minum dari botol, ubun-ubunnya juga bisa tampak bergerak naik turun. Gerakan ini muncul karena tekanan ringan dari aktivitas mengisap bayi, dan ini normal.
Menurut WebMD, bagian belakang kepala bayi biasanya menutup lebih cepat, umumnya sekitar usia 3 bulan.
Sementara bagian depan kepala atau ubun-ubun besar menutup lebih lama, biasanya sempurna ketika bayi berusia sekitar 18 bulan.
Seiring waktu, Bunda akan melihat ubun-ubun bayi perlahan mengecil setiap bulan hingga akhirnya tidak lagi terlihat.
Sebenarnya, ubun-ubun bayi tidak membutuhkan perhatian khusus. Namun, saat menggendongnya, pastikan Bunda menopang kepala dan leher Si Kecil dengan benar untuk melindungi area yang masih lembut.
Menurut WebMD, ubun-ubun boleh disentuh dengan lembut saat mencuci rambut bayi. Hindari menekan area ini agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan.
Gunakan tangan dengan lembut dan pastikan air tidak terlalu panas. Sentuhan lembut justru membantu bayi merasa tenang dan rileks.
Jika ubun-ubun terlihat menonjol atau cekung lebih dari biasanya, sebaiknya segera periksakan ke dokter anak untuk memastikan kondisi bayi tetap sehat dan aman.
Itulah ulasan mengenai alasan ubun-ubun bayi terasa berdenyut.
Kenapa Ubun-ubun Bayi Berdenyut? Ini Penyebabnya
Kondisi Ubun-ubun Bayi yang Normal
Usia Berapa Ubun-ubun Bayi Menutup Sempurna?
Cara Merawat Ubun-ubun Bayi
Ubun-ubun Bayi Berdenyut Ini Penyebab dan Cara Merawatnya
sekilas.co – Ketika menggendong Si Kecil, Bunda mungkin pernah merasakan bagian lembut di atas kepalanya. Jika diperhatikan lebih dekat, ubun-ubun bayi berdenyut lembut seolah mengikuti irama jantungnya.





